Pahami Backend Developer Roadmap untuk Meningkatkan Profesionalitas Anda - Mulai rintis karier Anda sebagai backend developer jika Anda sangat tertarik dengan website dan pengembangannya. Pelajari roadmap menjadi backend developer di bawah ini. Dengan begitu, Anda bisa fokus untuk meraih mimpi Anda menjadi seorang backend developer secepatnya.
Secara seklias backend developer roadmap adalah hal-hal esensial yang harus anda lalui untuk menjadi backend developer. Karier di bidang website development pada era digital ini tampaknya masih menjadi sebuah harapan cerah bagi sebagian orang. Namun, perlu diketahui bahwa untuk menjadi seorang website developer adalah tidak mudah. Terutama untuk menjadi backend developer. Oleh karenanya, mari kita bahas hal mengenai perjalanan untuk menjadi backend developer yang perlu kita lalui.
Rekomendasi produk: Hosting cPanel
Sebelum menjadi seorang website developer, perlu memperhatikan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang website developer yang prefesional. Berikut adalah backend developer roadmap yang perlu anda ketahui!
Algoritma menjadi salah hal yang wajib Anda pelajari jika ingin menjadi seorang backend developer atau jasa website pada umumnya. Pasalnya, Anda akan berhadapan dengan algoritma atau instruksi pemrograman yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dialami sebuah website. Algoritma juga sangat penting untuk mengembangkan sebuah website agar lebih dideteksi oleh mesin pencari dan dicari oleh pengguna internet.
Anda akan bergelut dengan program dan banyak bahasa kode ketika bekerja sebagai backend developer. Karena itu, Anda harus memahami beragam bahasa pemrograman dan pengkodean. Beberapa bahasa pemrograman dan kode dasar yang wajib Anda kuasai adalah PHP, Python, JavaScript, dan Ruby.
Tentu saja, menguasai bahasa pemrograman dasar saja tidak cukup. Jika ingin bertahan di dunia backend developer, Anda harus menguasai bahasa pemrograman lain sesuai dengan perkembangannya. Contohnya, Anda perlu paham GitLab, GitHub, Bitbucket, dan lain sebagainya.
Backend developer roadmap selanjutnya adalah memahami sistem dasar database. Pasalnya, Anda harus mengolah dan menyimpan beragam data yang hanya bisa diakses menggunakan bahasa pemrograman tertentu.
Sebagai backend developer nantinya Anda harus mengidentifikasi data, memperbarui, serta menghapus data yang tidak diperlukan atau mengganggu performa website. Anda pasti akan kesulitan jika tidak memahami sistem dasar database. Database biasanya ditempatkan pada sebuah dedicated server atau server hosting, yang mana anda juga harus sedikit demi sedikit menjamah ke ranah tersebut.
Satu lagi ilmu yang harus Anda pelajari ketika ingin menjadi backend developer adalah framework atau kerangka pemrograman. Setidaknya ada 3 framework pemrograman dasar yang sering digunakan oleh backend developer, yaitu framework CSS, framework JavaScript, dan framework PHP. Anda perlu menggunakan ilmu framework CSS saat akan mengatur layout dan tampilan pada website untuk membuatnya lebih menarik.
Beberapa contoh framework CSS antara lain Bootstrap, semantic UI, dan materialize. Anda juga akan menggunakan framework JavaScript saat harus membuat tampilan sebuah website menjadi lebih interaktif. Profesional backend developer umumnya menggunakan framework JavaScript seperti AngularJS dan ReactJS. Framework PHP digunakan oleh backend developer untuk mengembangkan server sebuah website. Framework PHP yang umum digunakan saat membuat website, antara lain Codelgniter, Lavarel, dan Symfony.
Jika modal ilmu sudah cukup, beranikan diri Anda untuk mulai menerima proyek. Jangan menolak proyek-proyek kecil di awal perjalanan Anda menjadi seorang backend developer. Justru proyek-proyek kecil ini akan memberikan beragam pengalaman dan pelajaran berharga sebelum menerima proyek pembuatan website yang lebih besar.
Anda pun sekaligus bisa mengumpulkan portofolio proyek. Semakin baik portofolio Anda, maka orang atau klien akan semakin percaya untuk menyerahkan proyek pembuatan website mereka kepada Anda. Proyek yang umum dikerjakan oleh backend developer pemula antara lain photo gallery web app, blog, proyek pengaturan aplikasi, dan lain sebagainya. Selain menerapkan ilmu yang sudah Anda pelajari, Anda juga akan mendapatkan ilmu lain seperti pengaturan waktu, komunikasi, dan masih banyak lagi.
Setelah portofolio dan pengalaman Anda mulai banyak, cobalah untuk berinovasi. Beranikan diri untuk menciptakan sesuatu yang baru. Misalnya, Anda tertarik untuk mengembangkan sebuah sistem keamanan digital untuk sebuah website.
Nah, coba kembangkan terus ide Anda tersebut hingga terealisasi. Jika sudah, tawarkan ke perusahaan atau klien-klien yang memang membutuhkan sistem keamanan tersebut. Contoh lainnya ketika Anda memiliki ide untuk membuat aplikasi atau sistem penyimpan data untuk sebuah website.
Klien tentu akan tertarik dengan sistem yang Anda kembangkan ini khususnya klien dengan data yang cukup besar sehingga perlu sistem penyimpanan data yang lebih besar. Proyek-proyek ini juga akan menambah portofolio Anda. Klien-klien lain pun akan semakin berdatangan setelah melihat portofolio dan hasil kerja Anda sebagai backend developer.
Jangan lupa untuk mempromosikan jasa Anda lebih luas lagi. Dengan internet, mempromosikan apapun menjadi lebih mudah, efektif, dan cepat, termasuk jasa Anda sebagai backend developer. Contoh paling sederhana adalah menggunakan akun sosial media untuk mempromosikan jasa sekaligus portofolio Anda.
Jika sudah mulai profesional, cobalah membuat sebuah website untuk jasa Anda sendiri. Tunjukkan bahwa Anda pun memiliki website yang profesional dengan sistem yang mumpuni yang diperlukan oleh klien. Justru trik seperti ini akan semakin meyakinkan klien untuk segera menyerahkan proyek pembuatan website kepada Anda.
Semakin banyak klien dan proyek yang Anda kerjakan, maka akan sulit bagi Anda untuk mengerjakannya sendirian. Tentu saja, Anda membutuhkan sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah website yang siap digunakan dengan performa yang optimal.
Anda tetap bisa menerima proyek-proyek dari klien sesuai kemampuan tim. Yang paling penting, Anda bisa menyelesaikan proyek website sesuai dengan permintaan klien dan selesai sebelum deadline. Dengan begitu reputasi Anda sebagai backend developer tetap terjaga.
Rekomendasi artikel terkait:
- Mengenal Layanan Cloud Computing Lebih Dalam
- Tutorial Menginstall Tema Divi di WordPress
- Cara Setting Domain Custom ke Blogspot
Nah, itu dia sekilas tentang roadmap menjadi backend developer. Simak juga tips menarik lainnya di blog Jagoweb, ya! Faktanya, menjadi seorang backend developer profesional perlu perjuangan. Bayangkan! Anda harus belajar banyak hal yang terbilang rumit dan sulit untuk dipelajari. Namun, setelah itu perjuangan Anda akan terbayar tuntas ketika berhasil menjadi backend developer profesional yang menangani berbagai proyek-proyek website besar. Tentu saja, Anda pun tidak hanya mendapatkan sebuah kepuasan tapi juga pemasukan yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk membuat pengalaman menjadi website developer lengkap, jangan lupa untuk menyimak berbagai info menarik di Jagoweb. Dapatkan juga produk menarik seperti hosting unlimited, email hosting, dan berbagai pilihan produk lainnya. Sekarang, Jagoweb juga menyediakan dedicated server yang menjadi produk baru dalam upaya Jagoweb menjadi Sahabat UMKM, Partner Enterprise!
Dapatkan email hosting untuk perusahaan dan bisnis anda! Email hosting adalah langkah tepat untuk marketing dan profesionalitas perusahaan dan bisnis.
Order Email Hosting Sekarang!