Membuat website tidak lagi hanya untuk para ahli teknologi. Dengan alat modern seperti pembuat situs drag-and-drop atau platform populer seperti WordPress, kamu bisa memiliki situs dalam hitungan jam. Namun, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, terutama jika targetmu adalah audiens global yang menggunakan bahasa Inggris. Dari memilih bahasa yang tepat hingga menyesuaikan fitur, panduan ini akan memastikan situsmu siap bersaing di dunia digital.

Mengapa Memilih Bahasa Inggris untuk Website?

Bahasa Inggris adalah bahasa universal di internet. Bayangkan saja, mayoritas pengguna online di seluruh dunia memahami bahasa ini, baik sebagai bahasa utama maupun kedua. Dengan mengatur situsmu dalam bahasa Inggris, kamu membuka pintu untuk menjangkau lebih banyak orang, mulai dari pelanggan potensial hingga mitra bisnis. Di tahun 2025, data menunjukkan bahwa situs berbahasa Inggris cenderung mendapatkan lebih banyak lalu lintas organik karena mesin pencari seperti Google sering memprioritaskan konten yang mudah diakses oleh audiens luas.

Selain itu, bahasa Inggris memberikan kesan profesional dan modern. Jika kamu seorang pemula yang ingin membangun portofolio, blog, atau toko online, bahasa ini bisa menjadi jembatan untuk terhubung dengan komunitas global. Namun, ini bukan berarti kamu harus mahir berbahasa Inggris. Yang terpenting adalah memahami cara menyusun konten yang sederhana, jelas, dan menarik bagi pembaca.

Contohnya, bayangkan kamu menjual produk lokal seperti kopi khas daerahmu. Dengan situs berbahasa Inggris, kamu bisa menarik perhatian pecinta kopi dari Amerika, Eropa, atau bahkan Asia Tenggara. Intinya, bahasa Inggris adalah kunci untuk memperluas jangkauanmu tanpa batasan geografis.

Beli domain murah sekarang, bikin website kamu tampil keren tanpa bikin dompet tipis!

Langkah Pertama: Pilih Platform yang Tepat

Sebelum bicara soal bahasa, kamu perlu memilih platform untuk membangun situsmu. Ada banyak pilihan di tahun 2025 yang cocok untuk pemula. WordPress tetap menjadi favorit karena fleksibilitasnya, sementara Wix dan Squarespace menawarkan kemudahan dengan fitur seret dan lepas. Pilihan ini tergantung pada kebutuhanmu, tapi pastikan platform yang kamu pilih mendukung pengaturan bahasa Inggris dengan baik.

WordPress, misalnya, memungkinkanmu mengubah bahasa situs melalui pengaturan dasbor. Kamu cukup masuk ke menu Settings, lalu pilih General, dan ubah Site Language menjadi English. Sementara itu, Wix secara otomatis menawarkan opsi bahasa Inggris saat kamu membuat situs baru. Platform ini juga punya template siap pakai yang sudah diatur dalam bahasa Inggris, jadi kamu tinggal menyesuaikan isi sesuai keinginan.

Jangan khawatir soal teknis. Yang terpenting adalah memilih platform yang terasa nyaman untukmu. Jika kamu suka bereksperimen, cobalah beberapa opsi gratis terlebih dahulu sebelum berkomitmen pada paket berbayar.

H4: Mengatur Bahasa Situs dengan Mudah

Setelah platform dipilih, saatnya mengatur bahasa situsmu. Kebanyakan alat pembuat website modern memiliki opsi bawaan untuk mengubah bahasa. Langkahnya biasanya sederhana: masuk ke pengaturan, cari opsi bahasa, lalu pilih English. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar situsmu benar-benar terasa “Inggris” secara keseluruhan.

Pertama, pastikan semua menu, tombol, dan teks bawaan sudah dalam bahasa Inggris. Kadang, plugin atau tema tertentu masih menyisakan kata-kata dalam bahasa lain, jadi periksa dengan teliti. Kedua, sesuaikan format tanggal dan mata uang jika relevan. Misalnya, di Inggris atau Amerika, tanggal biasanya ditulis dalam format bulan/tanggal/tahun, seperti April 9, 2025.

Jika kamu menggunakan WordPress, plugin seperti WPML atau Polylang bisa membantu jika suatu saat kamu ingin menambah bahasa lain. Tapi untuk pemula, fokuslah pada satu bahasa dulu agar tidak kewalahan.

Membuat Konten yang Ramah Bahasa Inggris

Konten adalah jantung dari situsmu. Menulis dalam bahasa Inggris mungkin terasa menantang jika itu bukan bahasa utamamu, tapi ada trik untuk membuatnya lebih mudah. Pertama, gunakan kalimat pendek dan sederhana. Alih-alih menulis kalimat panjang yang rumit, pecah menjadi beberapa bagian agar mudah dipahami.

Kedua, hindari jargon atau istilah teknis tanpa penjelasan. Misalnya, jika kamu menulis tentang “SEO” untuk pemula, jelaskan bahwa itu singkatan dari Search Engine Optimization, yaitu cara membuat situsmu muncul di halaman pertama Google. Ketiga, perhatikan tata bahasa dasar seperti penggunaan kata kerja dan subjek yang sesuai.

Contohnya, saat membuat halaman About, kamu bisa menulis: “I started this website to share my passion for technology. It’s a place where beginners can learn and grow.” Sederhana, tapi efektif untuk menyapa pembaca.

Memilih Tema yang Mendukung Bahasa Inggris

Tema atau desain situs juga berperan besar. Pilih tema yang sudah dioptimalkan untuk bahasa Inggris agar teksnya tidak terlihat janggal. Banyak tema gratis di WordPress seperti Astra atau GeneratePress yang cocok untuk pemula. Tema ini biasanya memiliki tata letak bersih dan mendukung berbagai jenis konten, dari blog hingga toko online.

Saat memilih tema, perhatikan apakah teks placeholder-nya sudah dalam bahasa Inggris. Ini akan menghemat waktu karena kamu tidak perlu menerjemahkan elemen desain satu per satu. Pastikan juga tema tersebut responsif, artinya terlihat bagus di ponsel maupun komputer.

Coba bayangkan, jika situsmu tentang fotografi, tema dengan galeri gambar besar dan teks minimalis dalam bahasa Inggris akan membuat karya-karyamu lebih menonjol.

Hosting free domain? Ada, kok! Satu paket hemat buat website impian kamu!

Optimasi SEO dalam Bahasa Inggris

SEO adalah cara agar situsmu ditemukan di mesin pencari. Di tahun 2025, aturan dasar SEO masih berlaku: gunakan kata kunci yang relevan, tulis konten berkualitas, dan pastikan situsmu cepat. Untuk situs berbahasa Inggris, kata kunci seperti “website for beginners” atau “how to set up a site” bisa menjadi awalan yang baik.

Sisipkan kata kunci secara alami di judul, subjudul, dan paragraf. Misalnya, dalam artikel ini, “panduan website untuk pemula” diadaptasi menjadi bahasa Inggris dengan gaya yang tetap mengalir. Jangan lupa untuk mengisi deskripsi meta dan alt text gambar dengan bahasa Inggris agar mesin pencari lebih mudah memahami kontenmu.

Contohnya, jika kamu mengunggah gambar dashboard WordPress, beri alt text seperti “WordPress settings for beginners in English.”

Menambahkan Fitur Pendukung

Fitur tambahan bisa membuat situsmu lebih menarik. Untuk pemula, mulailah dengan dasar seperti formulir kontak, tombol media sosial, dan kolom berlangganan newsletter. Pastikan semua fitur ini diatur dalam bahasa Inggris. Misalnya, tombol “Submit” lebih baik daripada “Kirim” jika targetmu audiens internasional.

Plugin seperti Contact Form 7 (untuk WordPress) atau fitur bawaan Wix bisa membantumu menambahkan elemen ini tanpa ribet. Jika situsmu untuk bisnis, tambahkan peta lokasi atau jam operasional dalam format yang familiar bagi pengguna berbahasa Inggris.

Bayangkan pengunjung situsmu dari luar negeri. Mereka akan lebih nyaman jika semua elemen konsisten dalam satu bahasa.

Menguji Situs Sebelum Diluncurkan

Sebelum situsmu dilihat dunia, uji dulu segalanya. Buka situsmu di perangkat berbeda—ponsel, tablet, dan komputer—untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Periksa apakah semua teks dalam bahasa Inggris, tautan berfungsi, dan gambar terlihat jelas.

Minta teman atau keluarga untuk mencoba situsmu dan beri masukan. Kadang, mata segar bisa menemukan kesalahan kecil yang terlewat, seperti tombol yang salah label atau kalimat yang membingungkan.

Memperbarui Situs Secara Berkala

Setelah situsmu aktif, jangan dibiarkan begitu saja. Teknologi berubah cepat, dan di tahun 2025, pengguna mengharapkan konten yang selalu segar. Perbarui artikel, tambah foto baru, atau sesuaikan desain jika ada tren baru. Pastikan juga platform dan pluginmu selalu versi terbaru untuk keamanan.

Misalnya, jika kamu punya blog, tulis postingan mingguan tentang topik yang relevan dengan audiensmu. Ini juga membantu SEO karena mesin pencari menyukai situs yang aktif.

Memahami Audiens Berbahasa Inggris

Pemahaman tentang audiens sangat penting. Pengguna berbahasa Inggris datang dari berbagai latar belakang—Amerika, Inggris, Australia, atau bahkan non-penutur asli. Gunakan bahasa yang netral dan hindari slang lokal yang mungkin membingungkan. Misalnya, “awesome” lebih universal daripada “bloody brilliant.”

Pelajari juga kebiasaan mereka. Audiens dari Amerika mungkin lebih suka konten langsung dan praktis, sementara pengguna Inggris mungkin menghargai sedikit humor atau formalitas.

Mengatasi Kesalahan Umum Pemula

Pemula sering terjebak dalam beberapa kesalahan. Salah satunya adalah terlalu banyak fitur hingga situs jadi lambat. Fokuslah pada yang penting dulu. Kesalahan lain adalah mengabaikan tata bahasa atau ejaan, yang bisa mengurangi kredibilitas situsmu.

Jika ragu, gunakan alat gratis seperti Grammarly untuk memeriksa tulisanmu. Ini akan membantumu menjaga kualitas konten dalam bahasa Inggris.

Inspirasi dari Situs Sukses

Lihat situs-situs sukses untuk inspirasi. Situs seperti jagoweb.com, misalnya, menawarkan panduan teknologi yang mudah dipahami. Amati bagaimana mereka menyusun navigasi, menulis konten, dan menggunakan desain yang ramah pengguna. Tiru elemen yang kamu suka, tapi tambahkan sentuhan pribadimu.

Kesimpulan

Membuat situs berbahasa Inggris sebagai pemula tidak sesulit yang kamu bayangkan. Dengan platform yang tepat, konten sederhana, dan sedikit usaha untuk optimasi, kamu bisa memiliki website yang siap menarik perhatian dunia. Di tahun 2025, peluang untuk bersinar di dunia digital semakin terbuka lebar, dan langkah pertamamu dimulai dari sini. Jangan tunggu lagi—coba tips ini sekarang dan wujudkan situs impianmu!